*It's My Father..
..sebelumnya sy tahu hadis ini : .
.bukanlah yang dikatakan pemuda yang berkata 'inilah bapak ku', tapi yang dikatakan pemuda adalah 'inilah aku'..
Tapi bagi saya, menuliskan sosok bapak dalam
label cerita ku, tak bermaksud membanggakan bapak..aku tetaplah aku..bukankah Raihan dalam nasyidnya IMAN adalah MUTIARA bertutur : iman tak dapat diwarisi..dari seorang ayah yang bertakwa..dia tak dapat dijual beli..dia tiada di tepian pantai....*neg disuruh bernasyid..he he keterusan nantinya :D karna sebaik apapun bapak saya,,itu tidaklah berpengaruh lebih pada kehidupan saya, kalau tidak saya ambil pelajaran darinya..terlebih di akherat..difirmankan :..dan seorang bapak tidak bisa menolong anaknya..hari dimana terputus segala hubungan kekeluargaan..dan ayat2 lain yang senada..
Baiglah...kita mulai ya :D
Sungguh, senyatanya laki-laki yang pertama kali mencintaimu dengan tulus, adalah seseorang yang kini kau panggil bapak...ayah..daddy..babe..pak ne..abi...atau apapun panggilan buatnya..
tapi, mungkin Anda bisa berkilah..bagi yang memilki cerita
'yang tak seharusnya' dilakukan seorang ayah..tak apa..bersabarlah kawan..
Kini, di cerita ku..aku ingin bercerita tentang bapak ku..hanya meluapkan kerinduan yang tertahan karna sebuah amanah kuliah di perantauan :D
Ayahku asli orang desa..menikah dengan anak tetangga. Bukan tetangga desa, tapi tetangga rumah..pernah kutanya, "pak, kenapa milih ibu sebagai isteri?" *batinku, mungkin bapak bisa mendapatkan seorang yang 'lebih' dari ibu ku waktu itu...betapa tidak, bapak ku sudah mengenal islam lebih dulu..lalu menambah pemahaman islamnya dengan ikut dalam kajian suatu majelis..agar rutin dan istiqomah dalam berislam..berjamaah saling menguatkan...tapi ibu waktu itu..sungguh bagiku jauh dari kriteria 'ikhwan sholih' seperti bapak ku hee, ibu belum berjilbab (kalo sekarang, sudah berjilbab :)...sukanya masih jalan-jalan sama teman2 nya..apalagi untuk mengaji, orang tuanya tidak mudah mengijinkan.. ini cerita ibu ku sendiri.. hemm kebanyakan di batin ya..kembali ke pertanyaan ku pada bapak, jawabnya "karna itu lah perjuangan.." wuih..dahsyat jawabannya, singkat tapi penuh makna..itu jawaban
gentleman menurut ku..*belain bapak nya sendiri Lah...ini mengajarkanku akan perjuangan yang hanya karenaNya..untuk seorang wanita yang kini sebagai istrinya maka,,
benarlah wanita tulang rusuk yang bengkok, maka luruskanlah ia dengan hati-hati..jangan terlalu keras, nanti ia pecah, jangan terlalu lembut nanti ia mudah berdebu
Bapak pernah berkata..saat kami duduk di ruang tamu sambil memandangi rak buku beliau yang berjajar banyak buku..ea ealah banyak buku masa' banyak bolo pecah..neg bolo pecah itu rak nya ibu :D lalu bapak berkata : "Buku-buku itu kelak jadi warisan" hedweh..awal dengarnya agak ngeri sodara,,koq ngomongin warisan2 sgala kayak mau ****haduh gag sampai hati menuliskannya *
sorry, tapi dibalik perkataannya aku tahu, bapak mengajarkanku akan kecintaan pada ilmu...yang semakin dipelajari semakin ingin menambah pengetahuan..buku adalah guru terbaik, dia tak pernah marah meski kita baca sambil berdiri, duduk, tidur, tengkurap..
all position lah :D
Apapun ilmunya...asal bermanfaat di dunia dan pastinya berarti di akherat..mau baca buku kesehatan? ada, buku tentang beternak ayam? ada, kliping iklan2 jaman dulu? ada juga..majalah, buletin, tersedia..apalagi buku agama...
available lah..dari ibadah sampai dakwah, ada juga membentuk keluarga sakinah..urusan umat, kisah dan shirah sahabat, kitab hadis, tafsir Al-Qur'an yang dijilid berdasarkan surat..mm kalo tidak salah sudah sampai al-ahzab..atau mungkin lebih...
Subhanallah benar-benar
real warisan.
Ilmu yang menjaga kita.., dunia boleh berubah sesukanya, namun pemikiran, prinsip hidup yang lurus sesuai Allah dan RasulNya adalah yang tak boleh berubah..Itu kit adapat dari ilmu..buku salah satunya..
Terakhir, tapi bukan berarti ini cerita ku tentang bapak cukup sampai disini, karna tak kan cukup di ruang sesempit ini..salah satu kebahagiaan ku menjadi anak nya adalah : bapak tidak pernah khawatir jika aku meminta uang untuk jalan kebaikan- perjuangan dakwah- kami menyebutnya..
Harus ke tempat yang cukup jauh untuk mendengarkan sebuah kajian akbar, atau memperkuat jalan dakwah majelis kami..bapak tak ragu2 untuk memberikan
'sisa' uangnya..aahh sepertinya tidak pantas ku sebut
'sisa' karna aku yakin, dalam pengelolaan penghasilan beliau..hal seperti ini pasti juga diprioritaskan,,tak kalah dengan uang bulanan untuk belanja ibu atau uang saku sekolah kami anak-anak nya..
Ya Allah, hanya Engkau yang bisa dan pantas membalas sgala jasanya,,pada ku,,pada ibu ku,,pada keluarga ini..pada orang-orang yang terbimbing lewat perkataan atau perilakunya..
Sungguh aku ingin bersamanya di syurga Mu kelak..bersama ibu dan keluarga ku..lainnya..
..dan Bagiku, ada HARI BAPAK untukmu..melebihi 22 desember ini
*yang dinisbatkan orang2 sebagai HARI IBU.